Nama: Sherly Shaheta
Kelas: 2 tkj
Guru Pembimbing: Harisno Wijoyo S.Pd
TUGAS Kejuruan
1.
Persiapan apa saja yang dilakukan
jika kita akan memperbaiki suatu koneksi
jaringan ?
jawab
Persiapan untuk melakukan perbaikan
konektifitas jaringan pada komputer client yang bermasalah harus terlebih
dahulu mengetahui peralatan-peralatan yang akan digunakan dan dibutuhkan dalam
jaringan tersebut. Selain peralatan dalam proses perbaikan konektifitas kita
juga harus mengetahui jenis topologi jaringan yang digunakan oleh komputer
client tersebut. Hal ini dilakukan agar dalam proses persiapan dan proses
perbaikan kita tidak menggunakan sistem trial and error yang berarti kita hanya
mencoba-coba saja tanpa mengetahui permasalahan yang dihadapi sebenarnya. Pada
pembahasan berikut akan membahas tentang persiapan perbaikan konektiftas pada
jaringan dengan topologi Bus dan Star. Alasan pembahasan hanya pada jaringan
dengan topologi Bus dan Star karena kedua jaringan paling bayak digunakan.
1. Persiapan Perbaikan
Konektivitas pada Jaringan dengan Topologi Bus
Merupakan topologi fisik
yang menggunakan kabel Coaxial dengan menggunakan T-Connector dengan terminator
50 ohm pada ujung jaringan. Topologi bus menggunakan satu kabel yang kedua
ujungnya ditutup serta sepanjang kabel terdapat node-node.
Karakteristik topologi Bus
adalah:
§ merupakan satu kabel yang
kedua ujungnya ditutup dimana sepanjang kabel terdapat node-node.
§ Paling prevevalent karena
sederhana dalam instalasi
§ Signal merewati 2 arah
dengan satu kabel kemungkinan terjadi
collision (tabrakan data atau tercampurnya data).
collision (tabrakan data atau tercampurnya data).
§ Permasalahan terbesar jika
terjadi putus atau longgar pada salah
satu konektor maka seluruh jaringan akan berhenti
satu konektor maka seluruh jaringan akan berhenti
§ Topologi Bus adalah jalur
transmisi dimana signal diterima dan
§ dikirim pada setiap
alat/device yang tersambung pada satu garis lurus (kabel), signal hanya akan
ditangkap oleh alat yang dituju, sedangkan alat lainnya yang bukan tujuan akan
mengabaikan signal tersebut/hanya akan dilewati signal.
Persiapan yang dilakukan
adalah dengan mempersiapkan peralatannya. Peralatan atau bahan yang dibutuhkan
untuk jaringan dengan Topologi Bus adalah:
a) Kartu Jaringan
(Network Interface Card/ LAN Card)
Sebuah kartu jarinagn (LAN
Card) yang terpasang pada slot ekspansi pada sebuah motherboard komputer server
maupun workstation (client) sehingga komputer dapat dihubungkan kedalam sistem
jaringan. Dilihat dari jenis interface-nya pada PC terdapat dua jenis yakni PCI
dan ISA.
b) Kabel dan konektor
Kabel yang digunakan untuk
jaringan dengan topologi Bus adalah menggunakan kabel coaxial. Kabel coaxial
menyediakan perlindungan cukup baik dari cross talk ( disebabkan medan listrik
dan fase signal) dan electical inteference (berasal dari petir, motor dan
sistem radio) karena terdapat semacam pelindung logam/metal dalam kabel
tersebut.
Jenis kabel coaxial diantaranya kabel TV (kabel Antena), thick coaxial dan thin coaxial kecepatan transfer rate data maximum 10 mbps.
Jenis kabel coaxial diantaranya kabel TV (kabel Antena), thick coaxial dan thin coaxial kecepatan transfer rate data maximum 10 mbps.
Kabel Coaxial atau kabel
RG-58 atau kabel 10base2 (ten base two) memiliki jangkauan antara 300 m dan
dapat mencapai diatas 300m dengan menggunakan repeater. Untuk dapat digunakan
sebagai kabel jaringan harus memenuhi standar IEEE 802.3 10BASE2, dengan
diameter rata-rata berkisar 5 mm dan biasanya berwarna gelap.
Konektor yang digunakan
dalam jaringan Topologi Bus adalah dengan menggunakan konektor BNC. Konektor
BNC ada 3 jenis yakni:
§ Konektor BNC Konektor BNC
yang dipasangkan pada ujung-ujung kabel coaxial.
§ TerminatorBNC Konektor BNC
dipasangkan pada ujung-ujung Jaringan dengan Topologi Bus yang memiliki nilai
hambatan 50 ohm.
§ TBNC Adalah konektor yang
dihubungkan ke kartu jaringan (LAN Card) dan ke Konektor BNC ataupun ke
terminator untuk ujung jaringan.
2. Persiapan Perbaikan
konektifitas pada Jaringan dengan topologi Star
Topologi Star adalah
topologi setiap node akan menuju node pusat/ sentral sebagai konselor. Aliran
data akan menuju node pusat baru menuju ke node tujuan.
Topologi ini banyak
digunakan di berbagai tempat karena memudahkan untuk menambah, megurangi dan
mendeteksi kerusakan jaringan yang ada. Panjang kabel tidak harus sesuai
(matching). Kerugian terjadi pada panjang kabel yang dapat menyebabkan (loss
effect) karena hukum konduksi, namun semua itu bisa diabaikan.
Karateristik topologi Star
adalah:
§ Setiap node berkomunikasi
langsung dengan central node, traffic data mengalir dari node ke central node
dan kembali lagi.
§ Mudah dikembangkan karena
setiap node hanya memiliki kabel yang langsung terhubung ke central node.
§ Keunggulan jika
terjadi kerusakan pada salah satu node maka hanya pada node tersebut yang
terganggu tanpa mengganggu jaringan lain
§ Dapat digunakan kabel lower
karena hanya menghandle satu traffic node dan biasanya menggunakan kabel UTP.
Persiapan yang harus dilakukan
adalah mempersiapkan peralatannya. Peralatan atau bahan yang dibutuhkan untuk
jaringan dengan Topologi Bus adalah:
1. Kartu Jaringan
(Network Interface Card/ LAN Card)
Sebuah kartu jaringan (LAN
Card) yang terpasang pada slot ekspansi pada sebuah motherboard komputer server
maupun workstation (client) sehingga komputer dapat dihubungkan kedalam sistem
jaringan. Dilihat dari jenis interface-nya untuk jaringan menggunakan topologi
star menggunakan kartu jaringan jenis PCI.
2. Kabel dan Konektor
Kabel yang digunakan dalam
Jaringan dengan topologi star adalah UTP (Unshielded Twisted Pair). Merupakan
sepasang kabel yang dililit satu sama lain dengan tujuan mengurangi
interferensi listrik yang terdapat dari dua, empat atau lebih pasang (umumnya
yang dipakai dalam jaringan adalah 4 pasang / 8 kabel). UTP dapat mempunyai
transfer rate 10 mbps sampai dengan 100 mbps tetapi mempunyai jarak pendek
yaitu maximum 100m. Umumya di Indonesia warna kabel yang terlilit adalah
(orangeputih orange), (hijau-putih hijau), (coklat-putih coklat) dan (biruputih
biru).
Konektor yang digunakan
dalam jaringan Topologi star dengan kabel UTP (Unshielded Twisted Pair) yakni
menggunakan konektor RJ 45 dan untuk mengepres kabel menggunakan tang khusus
yakni Cramping tools.
Memperbaiki Konektifitas
Jaringan pada PC
Perbaikan konektifitas
merupakan tindakan untuk memperbaiki atau menghubungkan komputer client dengan
komputer jaringan. Tindakan yang dilakukan adalah termasuk pemasangan dan
konfigurasi ulang perangkat yang diganti.
Pada pembahasan berikut
akan membahas pada perbaikan konektifitas pada jaringan dengan Topologi Bus dan
Topologi Star. Hal ini dilakukan untuk lebih memperdalam bahasan sesuai dengan
kegiatan belajar yang pertama.
Tindakan perbaikan konektifitas jaringan melalui beberapa tahap yakni:
Tindakan perbaikan konektifitas jaringan melalui beberapa tahap yakni:
1)
Pemasangan Kartu Jaringan (LAN Card) pada Motherboard
Pemasangan Kartu jaringan
pada motherboar disesuaikan dengan kartu jaringan yang dimiliki apakah
menggunakan model ISA atau PCI. Kartu jaringan model ISA tidak dapat dipasangkan
pada slot PCI dan sebaliknya. Jadi pemasangan kartu jaringan harus sesuai
dengan slot ekspansinya. Karena ukuran slot ekspansi yang tidak sama maka
mempermudah dalam pemasangan sehingga tidak mungkin tertukar. Pemasangan kartu
jaringan dapat dilakukan pada slot manapun selama slot tersebut tidak dipakai
oleh komponen lain atau masih kosong. Karena apabila anda memindah komponen
yang sudah ada maka saat menghidupkan komputer windows akan mendeteksi ulang
pada seluruh komponen sehingga akan melakukan inisialisasi ulang ini terjadi
pada windows 98, Windows 2000 dan windows XP.
2)
Pemasangan Kabel pada Konektor
§ Pemasangan Kabel Coaxial
dan Konektor BNC
Pemasangan Kabel Coaxial dan konektor BNC harus dilakukan dengan hati-hati jangan sampai terjadi short atau hubung singkat karena dapat menyebabkan kabel yang kita buat membuat sistem jaringan menjadi down. Pengecekan apakah kabel tersebut dalam kondisi yang baik atau tidak putus ditengah juga harus dilakukan karena ini juga sebagai antisipasi supaya tidak terjadi kegagalan konektifitas. Pengecekan dapat dilakukan dengan multimeter pada kedua ujung apakah ada short atau putus tidak. Jika tidak ada maka dapat dilakukan penyambungan Kabel Coaxial pada konektor BNC. Setelah selesai penyambungan Kabel Coaxial pada konektor BNC harus di cek lagi apakah ada short atau putus dalam kabel tersebut dengan menggunkan multimeter.
Pemasangan Kabel Coaxial dan konektor BNC harus dilakukan dengan hati-hati jangan sampai terjadi short atau hubung singkat karena dapat menyebabkan kabel yang kita buat membuat sistem jaringan menjadi down. Pengecekan apakah kabel tersebut dalam kondisi yang baik atau tidak putus ditengah juga harus dilakukan karena ini juga sebagai antisipasi supaya tidak terjadi kegagalan konektifitas. Pengecekan dapat dilakukan dengan multimeter pada kedua ujung apakah ada short atau putus tidak. Jika tidak ada maka dapat dilakukan penyambungan Kabel Coaxial pada konektor BNC. Setelah selesai penyambungan Kabel Coaxial pada konektor BNC harus di cek lagi apakah ada short atau putus dalam kabel tersebut dengan menggunkan multimeter.
§ Pemasangan Kabel UTP dan
Konektor RJ 45
Pemasangan Kabel UTP dan Konektor RJ 45 untuk jaringan susunan kabel harus dilakukan standarisasi dengan tujuan untuk mempermudah dalam penambahan jaringan baru tanpa harus melihat susunan yang dipakai jika telah menggunakan standarisasi pengurutan kabel UTP ke konektor RJ 45.
Pemasangan Kabel UTP dan Konektor RJ 45 untuk jaringan susunan kabel harus dilakukan standarisasi dengan tujuan untuk mempermudah dalam penambahan jaringan baru tanpa harus melihat susunan yang dipakai jika telah menggunakan standarisasi pengurutan kabel UTP ke konektor RJ 45.
Pengkabelan menggunakan
Kabel UTP terdapat dua metode yaitu:
1. Kabel Lurus (Straight
Cable)
Kabel lurus (Straight Cable) adalah sistem pengkabelan antara ujung satu dengan yang lainnya adalah sama. Kabel lurus (Straight Cable) digunakan untuk menghubungkan antar workstation (Client) dengan Hub/Switch.
Kabel lurus (Straight Cable) adalah sistem pengkabelan antara ujung satu dengan yang lainnya adalah sama. Kabel lurus (Straight Cable) digunakan untuk menghubungkan antar workstation (Client) dengan Hub/Switch.
2. Kabel Silang (Crossover
Cable)
Kabel Silang (Crossover Cable) adalah sistem pengkabelan antara ujung satu dengan yang lainnya saling disilangkan antar pengiriman (Transmiter) data dan penerima (Resiver) data. Kabel pengiriman data ujung satu akan diterima oleh penerima data pada ujung kedua begitupula sebaliknya penerima data satu merupakan pengirim data ujung kedua. Kabel Silang (Crossover Cable) digunakan untuk menghubungkan Hub/Switch dengan Hub/Switch atau antar dua komputer tanpa menggunakan hub.
Kabel Silang (Crossover Cable) adalah sistem pengkabelan antara ujung satu dengan yang lainnya saling disilangkan antar pengiriman (Transmiter) data dan penerima (Resiver) data. Kabel pengiriman data ujung satu akan diterima oleh penerima data pada ujung kedua begitupula sebaliknya penerima data satu merupakan pengirim data ujung kedua. Kabel Silang (Crossover Cable) digunakan untuk menghubungkan Hub/Switch dengan Hub/Switch atau antar dua komputer tanpa menggunakan hub.
3)
Pemasangan Konektor pada sistem Jaringan
§ Pemasangan Kabel Coaxial
dengan konektor BNC pada Jaringan dengan topologi Bus
Pemasangan Kabel Coaxial dengan konektor BNC pada Jaringan dengan topologi Bus yang menggunakan T-Connector dengan terminator 50 ohm pada ujung jaringan. Topologi bus menggunakan satu kabel yang kedua ujungnya ditutup dimana sepanjang kabel terdapat node-node.
Pemasangan Kabel Coaxial dengan konektor BNC pada Jaringan dengan topologi Bus yang menggunakan T-Connector dengan terminator 50 ohm pada ujung jaringan. Topologi bus menggunakan satu kabel yang kedua ujungnya ditutup dimana sepanjang kabel terdapat node-node.
§ Pemasangan Kabel UTP dengan
Konektor RJ 45 pada Jaringan dengan Topologi Star
Pemasangan Kabel UTP dengan konektor RJ 45 pada Topologi Star adalah setiap node akan menuju node pusat/ sentral sebagai konselor. Aliran data akan menuju node pusat baru menuju ke node tujuan. Topologi ini banyak digunakan di berbagai tempat karena memudahankan untuk menambah, megurangi atau mendeteksi kerusakan jaringan yang ada.
Pemasangan Kabel UTP dengan konektor RJ 45 pada Topologi Star adalah setiap node akan menuju node pusat/ sentral sebagai konselor. Aliran data akan menuju node pusat baru menuju ke node tujuan. Topologi ini banyak digunakan di berbagai tempat karena memudahankan untuk menambah, megurangi atau mendeteksi kerusakan jaringan yang ada.
4)
Seting konfigurasi (penginstalan driver kartu jaringan, pemilihan Protocol,
Pengisian IP Address, subnet mask dan workgroup.
Apabila secara hardware
semua telah terpasang dengan baik maka langkah selanjutnya adalah konfigurasi
secara software yang dapat dilakukan dengan cara:
a) Penginstallan Driver
Kartu Jaringan (LAN Card)
Penginstalan driver dilakukan apabila kartu jaringan belum terdeteksi dikarenakan tidak suport Plug and Play (PnP). Hal ini disebabkan karena driver dari sistem operasi (98/Me) yang digunakan tidak ada sehingga memerlukan driver bawaan dari kartu jaringan tersebut. Cara yang dapat dilakukan adalah dengan cara:
Klik start pada windows 98/me >> setting >> Control Panel
Penginstalan driver dilakukan apabila kartu jaringan belum terdeteksi dikarenakan tidak suport Plug and Play (PnP). Hal ini disebabkan karena driver dari sistem operasi (98/Me) yang digunakan tidak ada sehingga memerlukan driver bawaan dari kartu jaringan tersebut. Cara yang dapat dilakukan adalah dengan cara:
Klik start pada windows 98/me >> setting >> Control Panel
b) Pemilihan Protocol
Biasanya setelah melakukan instalasi kartu jaringan (LAN Card) dengan baik secara otomatis akan memasukkan protocol TCP/IP dikotak dialog tersebut ( Gambar 21) namun apabila belum maka dapat dilakukan cara-cara berikut:
Biasanya setelah melakukan instalasi kartu jaringan (LAN Card) dengan baik secara otomatis akan memasukkan protocol TCP/IP dikotak dialog tersebut ( Gambar 21) namun apabila belum maka dapat dilakukan cara-cara berikut:
c) Pengisian IP Address dan
Subnetmask
IP Address merupakan alamat komputer yang unik dalam sistem jaringan. Karena dalam sistem jarigan yang dituju adalah IP Address sehingga jika terjadi IP Address yang sama maka kedua komputer cross penggunaan alamat yang sama.
IP Address merupakan alamat komputer yang unik dalam sistem jaringan. Karena dalam sistem jarigan yang dituju adalah IP Address sehingga jika terjadi IP Address yang sama maka kedua komputer cross penggunaan alamat yang sama.
Kelas Alamat IP Address
IP Address dikelompokkan
menjadi lima kelas; Kelas A, Kelas B, Kelas C, Kelas D, dan Kelas E. Perbedaan
pada tiap kelas tersebut adalah pada ukuran dan jumlahnya. IP Kelas A dipakai
oleh sedikijaringan, tetapi jaringan ini memiliki jumlah host yang banyKelas C
dipakai untuk banyak jaringan, tetapi jumlah host sedikit, Kelas D dan E tidak
banyak digunakan. Setiap alamat IP terdiri dari dua field, yaitu:
§ Field NetId; alamat
jaringan logika dari subnet dimana komputer dihubungkan
§ Field HostId; alamat device
logical secara khusus digunakan untuk mengenali masing-masing host pada subnet.
d) Pemilihan Workgroup
Pemilihan workgroup untuk menentukan kelompok mana yang kita hubungai. Workgroup dapat juga disebut nama Jaringan yang ada jadi untuk masuk sistem harus menuju ke nama jaringan yang dituju apabila tidak maka juga tidak masuk dalam sistem jaringan tersebut.
Pemilihan workgroup untuk menentukan kelompok mana yang kita hubungai. Workgroup dapat juga disebut nama Jaringan yang ada jadi untuk masuk sistem harus menuju ke nama jaringan yang dituju apabila tidak maka juga tidak masuk dalam sistem jaringan tersebut.
2. Pada topologi BUS biasanya
menggunakan kabel apa ?
jawab : Kabel Coaxial
jawab : Kabel Coaxial
3. Gambarkan contoh topologi
BUS ?
4. Sebutkan 3 saja karakteristik dari
topologi BUS ?
Karakteristik topologi Bus adalah sebagai berikut:
Karakteristik topologi Bus adalah sebagai berikut:
- Topologi Bus disebut juga Daisy Chain.
- Paling banyak dipakai karena sederhana dalam instalasi.
- Pada topologi bus, terdapat satu jalur umum yang berbentuk suatu garis lurus. Yang mana kemudian masing-masing node dihubungkan kedalam jalur garis tersebut.
- Transmisi dari suatu workstation dapat menyebar dan menjalar ke workstation lainnya, ini disebabkan setiap workstation menggunakan media transmisi yang sama.
- Dapat terjadi collision (dua paket data tercampur), ini terjadi karena sinyal mengalir dalam dua arah.
- Problem terbesar jika salah satu segmen kabel putus, maka seluruh jaringan akan terputus.
- Meskipun ada percabangan media transmisi, tetapi tidak membentuk jalur tertutup(closed loop).
- Berupa bentangan satu kabel yang kedua ujungnya ditutup oleh terminator dan terdapatnode-node sepanjang kabel.
- Instalasi mudah dilakukan.
5. Persiapan apa saja yang
dilakukan untuk meperbaiki jaringan topologi BUS ?
1. Persiapan
Perbaikan Konektivitas pada Jaringan dengan
Topologi Bus
Merupakan topologi fisik yang menggunakan kabel Coaxial dengan
menggunakan T-Connector dengan terminator 50 ohm pada ujung
jaringan. Topologi bus menggunakan satu kabel yang kedua ujungnya
ditutup serta sepanjang kabel terdapat node-node.
Karakteristik topologi Bus adalah:
- merupakan satu kabel yang kedua ujungnya ditutup dimana
sepanjang kabel terdapat node-node.
- Paling prevevalent karena sederhana dalam instalasi
- Signal merewati 2 arah dengan satu kabel kemungkinan terjadi
collision (tabrakan data atau tercampurnya data).
- Permasalahan terbesar jika terjadi putus atau longgar pada salah
satu konektor maka seluruh jaringan akan berhenti
- Topologi Bus adalah jalur transmisi dimana signal diterima dan
dikirim pada setiap alat/device yang tersambung pada satu garis
lurus (kabel), signal hanya akan ditangkap oleh alat yang dituju,
sedangkan alat lainnya yang bukan tujuan akan mengabaikan signal
tersebut/hanya akan dilewati signal.
Persiapan yang dilakukan adalah dengan mempersiapkan peralatannya.
Peralatan atau bahan yang dibutuhkan untuk jaringan dengan Topologi
Bus adalah:
a) Kartu Jaringan (Network Interface Card/ LAN Card)
Sebuah kartu jarinagn (LAN Card) yang terpasang pada slot
ekspansi pada sebuah motherboard komputer server maupun
workstation (client) sehingga komputer dapat dihubungkan kedalam
sistem jaringan. Dilihat dari jenis interface-nya pada PC terdapat
dua jenis yakni PCI dan ISA.
a. Kartu jarinagn (LAN Card) ISA dengan konektor BNC dan RJ45
b. Kartu jarinagn (LAN Card) ISA dengan konektor BNC
b) Kabel dan konektor
Kabel yang digunakan untuk jaringan dengan topologi Bus adalah
menggunakan kabel coaxial. Kabel coaxial menyediakan
perlindungan cukup baik dari cross talk ( disebabkan medan listrik
dan fase signal) dan electical inteference (berasal dari petir, motor
dan sistem radio) karena terdapat semacam pelindung logam/metal
dalam kabel tersebut.
Jenis kabel coaxial diantaranya kabel TV (kabel Antena), thick
coaxial dan thin coaxial kecepatan transfer rate data maximum 10
mbps.Kabel Coaxial atau kabel RG-58 atau kabel 10base2 (ten base two)
memiliki jangkauan antara 300 m dan dapat mencapai diatas 300m
dengan menggunakan repeater. Untuk dapat digunakan sebagai
kabel jaringan harus memenuhi standar IEEE 802.3 10BASE2,
dengan diameter rata-rata berkisar 5 mm dan biasanya berwarna
gelap.
Konektor yang digunakan dalam jaringan Topologi Bus adalah
dengan menggunakan konektor BNC. Konektor BNC ada 3 jenis
yakni:
a) Konektor BNC
Konektor BNC yang dipasangkan pada ujung-ujung kabel
coaxial.
b) TerminatorBNC
Konektor BNC dipasangkan pada ujung-ujung Jaringan dengan
Topologi Bus yang memiliki nilai hambatan 50 ohm.
c) TBNC
Adalah konektor yang dihubungkan ke kartu jaringan (LAN
Card) dan ke Konektor BNC ataupun ke terminator untuk ujung
jaringan.
Berikut contoh gambar dari Kabel dan konektor
Topologi Bus
Merupakan topologi fisik yang menggunakan kabel Coaxial dengan
menggunakan T-Connector dengan terminator 50 ohm pada ujung
jaringan. Topologi bus menggunakan satu kabel yang kedua ujungnya
ditutup serta sepanjang kabel terdapat node-node.
Karakteristik topologi Bus adalah:
- merupakan satu kabel yang kedua ujungnya ditutup dimana
sepanjang kabel terdapat node-node.
- Paling prevevalent karena sederhana dalam instalasi
- Signal merewati 2 arah dengan satu kabel kemungkinan terjadi
collision (tabrakan data atau tercampurnya data).
- Permasalahan terbesar jika terjadi putus atau longgar pada salah
satu konektor maka seluruh jaringan akan berhenti
- Topologi Bus adalah jalur transmisi dimana signal diterima dan
dikirim pada setiap alat/device yang tersambung pada satu garis
lurus (kabel), signal hanya akan ditangkap oleh alat yang dituju,
sedangkan alat lainnya yang bukan tujuan akan mengabaikan signal
tersebut/hanya akan dilewati signal.
Persiapan yang dilakukan adalah dengan mempersiapkan peralatannya.
Peralatan atau bahan yang dibutuhkan untuk jaringan dengan Topologi
Bus adalah:
a) Kartu Jaringan (Network Interface Card/ LAN Card)
Sebuah kartu jarinagn (LAN Card) yang terpasang pada slot
ekspansi pada sebuah motherboard komputer server maupun
workstation (client) sehingga komputer dapat dihubungkan kedalam
sistem jaringan. Dilihat dari jenis interface-nya pada PC terdapat
dua jenis yakni PCI dan ISA.
a. Kartu jarinagn (LAN Card) ISA dengan konektor BNC dan RJ45
b. Kartu jarinagn (LAN Card) ISA dengan konektor BNC
b) Kabel dan konektor
Kabel yang digunakan untuk jaringan dengan topologi Bus adalah
menggunakan kabel coaxial. Kabel coaxial menyediakan
perlindungan cukup baik dari cross talk ( disebabkan medan listrik
dan fase signal) dan electical inteference (berasal dari petir, motor
dan sistem radio) karena terdapat semacam pelindung logam/metal
dalam kabel tersebut.
Jenis kabel coaxial diantaranya kabel TV (kabel Antena), thick
coaxial dan thin coaxial kecepatan transfer rate data maximum 10
mbps.Kabel Coaxial atau kabel RG-58 atau kabel 10base2 (ten base two)
memiliki jangkauan antara 300 m dan dapat mencapai diatas 300m
dengan menggunakan repeater. Untuk dapat digunakan sebagai
kabel jaringan harus memenuhi standar IEEE 802.3 10BASE2,
dengan diameter rata-rata berkisar 5 mm dan biasanya berwarna
gelap.
Konektor yang digunakan dalam jaringan Topologi Bus adalah
dengan menggunakan konektor BNC. Konektor BNC ada 3 jenis
yakni:
a) Konektor BNC
Konektor BNC yang dipasangkan pada ujung-ujung kabel
coaxial.
b) TerminatorBNC
Konektor BNC dipasangkan pada ujung-ujung Jaringan dengan
Topologi Bus yang memiliki nilai hambatan 50 ohm.
c) TBNC
Adalah konektor yang dihubungkan ke kartu jaringan (LAN
Card) dan ke Konektor BNC ataupun ke terminator untuk ujung
jaringan.
Berikut contoh gambar dari Kabel dan konektor
6.
Jika kita akan memasang LAN card di slot motherboard
bagaimanakah memasangnya ?
Berikut langkah2 memasang LAN Card :
1.Bukalah penutup badan cashing. Lepaskan baut di bagian belakang cashing. Geserlah penutup badan cashing, dan lepaskan dari rangkaiannya.
2.Sesuaikan jenis LAN Card dengan slot pada motherboard. Dalam hal ini slot jenis PCI.
3.Dudukkan LAN Card pada slot PCI secara vertikal. Tekan LAN card ke bawah secara perlahan hingga menyentuh dasar slot.
4.Pasang sekrup pada LAN Card dan kencangkan, agar Card tidak bergerak atau bergeser dari slot.
Berikut langkah2 memasang LAN Card :
1.Bukalah penutup badan cashing. Lepaskan baut di bagian belakang cashing. Geserlah penutup badan cashing, dan lepaskan dari rangkaiannya.
2.Sesuaikan jenis LAN Card dengan slot pada motherboard. Dalam hal ini slot jenis PCI.
3.Dudukkan LAN Card pada slot PCI secara vertikal. Tekan LAN card ke bawah secara perlahan hingga menyentuh dasar slot.
4.Pasang sekrup pada LAN Card dan kencangkan, agar Card tidak bergerak atau bergeser dari slot.
7.Apakah kelebihan kabel coaxial ?
Jawab : Kabel jenis ini
mempunyai kemampuan dalam menyalurkan sinyal – sinyal listrik yang
lebih besar dibandingkan saluran transmisi dari
kawat biasa. Selain itu kabel koaksial memiliki ketahanan arus yang semakin
kecil pada frekuensi yang
lebih tinggi. Perambatan energi elektromagnetiknya dibatasi
dalam pipa dan juga sekat dari pengaruh interfensi atau
gangguan percakapan silang luar karena bentuknya yang sedemikan rupa. Pada
perkembangannya, pemakaian pesawat telepon yang
semakin meningkat menyebabkan adanya keterbatasan penampungan spektrum yang
tersedia pada mikrowave. Hal ini
berdampak pada peningkatan penggunaan kabel koaksial sebagai penunjang jalur mikrowave pada
jarak yang pendek.
8. Apa nama gambar di atas
dan fungsinya ?
Fungsi LAN card atau fungsi ethernet card adalah untuk menghubungkan antara komputer satu dengan yang lainnya dalam sebuah jaringan LAN, melalui LAN ini setiap komputer dapat saling bertukar data maupun mengakses perangkat keras seperti printer, tentu saja untuk dapat saling bertukar informasi antar komputer di perlukan setting-tertentu.
Fungsi LAN card atau fungsi ethernet card adalah untuk menghubungkan antara komputer satu dengan yang lainnya dalam sebuah jaringan LAN, melalui LAN ini setiap komputer dapat saling bertukar data maupun mengakses perangkat keras seperti printer, tentu saja untuk dapat saling bertukar informasi antar komputer di perlukan setting-tertentu.
9.Ada berapa konektor pada
gambar di atas, sebutkan ?
jawaban : ada satu
jawaban : ada satu
10.Konektor apa saja yang
digunakan dalam topologi BUS ?
jawaban : konektor BNC
jawaban : konektor BNC
11.Apa yang di maksud
topologi STAR
Topologi bintang merupakan bentuk topologi jaringan yang berupa konvergensi
dari node tengah ke setiap node atau pengguna. Topologi jaringan bintang
termasuk topologi jaringan dengan biaya menengah.
12.Gambarkan contoh jaringan
topologi star
13.Apa keunggulan dari
jaringan topologi star
- Kerusakan pada satu saluran hanya akan memengaruhi jaringan pada saluran tersebut dan station yang terpaut.
- Tingkat keamanan termasuk tinggi.
- Tahan terhadap lalu lintas jaringan yang sibuk.
- Penambahan dan pengurangan station dapat dilakukan dengan mudah.
- Akses Kontrol terpusat.
- Kemudahan deteksi dan isolasi kesalahan/kerusakan pengelolaan jaringan.
- Paling fleksibel.
14.Persiapan apa saja yang
dilakukan untuk memperbaiki jaringan topologi star
2. Persiapan
Perbaikan konektifitas pada Jaringan dengan
topologi Star
Topologi Star adalah topologi setiap node akan menuju node pusat/
sentral sebagai konselor. Aliran data akan menuju node pusat baru
menuju ke node tujuan.
Topologi ini banyak digunakan di berbagai tempat karena memudahkan
untuk menambah, megurangi dan mendeteksi kerusakan jaringan yang
ada. Panjang kabel tidak harus sesuai (matching). Kerugian terjadi pada
panjang kabel yang dapat menyebabkan (loss effect) karena hukum
konduksi, namun semua itu bisa diabaikan.
Karateristik topologi Star adalah:
a) Setiap node berkomunikasi langsung dengan central node, traffic
data mengalir dari node ke central node dan kembali lagi.
b) Mudah dikembangkan karena setiap node hanya memiliki kabel
yang langsung terhubung ke central node.
c) Keunggulan jika terjadi kerusakan pada salah satu node maka
hanya pada node tersebut yang terganggu tanpa mengganggu
jaringan lain
d) Dapat digunakan kabel lower karena hanya menghandle satu
traffic node dan biasanya menggunakan kabel UTP
Perlu kita ketahui peralatan yang di gunakan sama persis dengan peralatan yang dibutuhkan oleh topologi bus.Jadi disini saya tidak menjelaskan lagi.
Memperbaiki Konektifitas Jaringan pada PC
Perbaikan konektifitas merupakan tindakan untuk memperbaiki atau menghubungkan komputer client dengan komputer jaringan. Tindakan yang dilakukan adalah termasuk pemasangan dan konfigurasi ulang perangkat yang diganti. Pada pembahasan berikut akan membahas pada perbaikan konektifitas pada jaringan dengan Topologi Bus dan Topologi Star. Hal ini dilakukan untuk lebih memperdalam bahasan sesuai dengan kegiatan belajar yang pertama. Tindakan perbaikan konektifitas jaringan melalui beberapa tahap yaitu:
1) Pemasangan Kartu Jaringan (LAN Card) pada Motherboard
Pemasangan Kartu jaringan pada motherboar disesuaikan dengan kartu jaringan yang dimiliki apakah menggunakan model ISA atau PCI. Kartu jaringan model ISA tidak dapat dipasangkan pada slot PCI dan sebaliknya. Jadi pemasangan kartu jaringan harus sesuai dengan slot ekspansinya. Karena ukuran slot ekspansi yang tidak sama maka mempermudah dalam pemasangan sehingga tidak mungkin tertukar. Pemasangan kartu jaringan dapat dilakukan pada slot manapun selama slot tersebut tidak dipakai oleh komponen lain atau masih kosong. Karena apabila anda memindah komponen yang sudah ada maka saat menghidupkan komputer windows akan mendeteksi ulang pada seluruh komponen sehingga akan melakukan inisialisasi ulang ini terjadi pada windows 98, Windows 2000 dan windows XP.
2) Pemasangan Kabel pada Konektor
a) Pemasangan Kabel Coaxial dan Konektor BNC Pemasangan Kabel Coaxial dan konektor BNC harus dilakukan dengan hati-hati jangan sampai terjadi short atau hubung singkat karena dapat menyebabkan kabel yang kita buat membuat sistem jaringan menjadi down. Pengecekan apakah kabel tersebut dalam kondisi yang baik atau tidak putus ditengah juga harus dilakukan karena ini juga sebagai antisipasi supaya tidak terjadi kegagalan konektifitas. Pengecekan dapat dilakukan dengan multimeter pada kedua ujung apakah ada short atau putus tidak. Jika tidak ada maka dapat dilakukan penyambungan Kabel Coaxial pada konektor BNC. Setelah selesai penyambungan Kabel Coaxial pada konektor BNC harus di cek lagi apakah ada short atau putus dalam kabel tersebut dengan menggunkan multimeter.
b) Pemasangan Kabel UTP dan Konektor RJ 45
Pemasangan Kabel UTP dan Konektor RJ 45 untuk jaringan susunan kabel harus dilakukan standarisasi dengan tujuan untuk mempermudah dalam penambahan jaringan baru tanpa harus melihat susunan yang dipakai jika telah menggunakan standarisasi pengurutan kabel UTP ke konektor RJ 45.
Pengkabelan menggunakan Kabel UTP terdapat dua metode yaitu:
1. Kabel Lurus (Straight Cable)
Kabel lurus (Straight Cable) adalah sistem pengkabelan antara ujung satu dengan yang lainnya adalah sama. Kabel lurus (Straight Cable) digunakan untuk menghubungkan antar workstation (Client) dengan Hub/Switch.
Skema Pengkabelan Lurus adalah antara konektor 1 dengan konektor 2 sebagai berikut:
Pengawatan dalam Kabel Lurus (Straight Cable)
2. Kabel Silang (Crossover Cable)
Kabel Silang (Crossover Cable) adalah sistem pengkabelan antara ujung satu dengan yang lainnya saling disilangkan antar pengiriman (Transmiter) data dan penerima (Resiver) data. Kabel pengiriman data ujung satu akan diterima oleh penerima data pada ujung kedua begitupula sebaliknya penerima data satu merupakan pengirim data ujung kedua. Kabel Silang (Crossover Cable) digunakan untuk menghubungkan Hub/Switch dengan Hub/Switch atau antar dua komputer tanpa menggunakan hub.
Skema kabel silang (Crossover Cable )adalah antara konektor 1 dengan konektor 2 sebagai berikut:
Hubungan dalam Kabel Silang (Crossover Cable)
Pengiriman dan penerimaan data kabel silang (Crossover Cable) dari komputer ke komputer sebagai berikut:
Pengiriman dan Penerimaan Data pada Kabel Silang
(Crossover Cable)
3) Pemasangan Konektor pada sistem Jaringan
a) Pemasangan Kabel Coaxial dengan konektor BNC pada Jaringan dengan topologi Bus
Pemasangan Kabel Coaxial dengan konektor BNC pada Jaringan dengan topologi Bus yang menggunakan T-Connector dengan terminator 50 ohm pada ujung jaringan. Topologi bus menggunakan satu kabel yang kedua ujungnya ditutup dimana sepanjang kabel terdapat node-node.
b) Pemasangan Kabel UTP dengan Konektor RJ 45 pada Jaringan dengan Topologi Star
Pemasangan Kabel UTP dengan konektor RJ 45 pada Topologi Star adalah setiap node akan menuju node pusat/ sentral sebagai konselor. Aliran data akan menuju node pusat baru menuju ke node tujuan. Topologi ini banyak digunakan di berbagai tempat karena memudahankan untuk menambah, megurangi atau mendeteksi
kerusakan jaringan yang ada.
4) Seting konfigurasi (penginstalan driver kartu jaringan, pemilihan Protocol, Pengisian IP Address, subnet mask dan workgroup. Apabila secara hardware semua telah terpasang dengan baik maka langkah selanjutnya adalah konfigurasi secara software yang dapat dilakukan dengan cara:
a) Penginstallan Driver Kartu Jaringan (LAN Card)
Penginstalan driver dilakukan apabila kartu jaringan belum terdeteksi dikarenakan tidak suport Plug and Play (PnP). Hal ini disebabkan karena driver dari sistem operasi (98/Me) yang digunakan tidak ada sehingga memerlukan driver bawaan dari kartu jaringan tersebut. Cara yang dapat dilakukan adalah dengan cara: Klik start pada windows 98/me >> setting >> Control Panel,
a. Windows Control Panel;
b. Window Configurasi Kartu Jaringan Add Network Adapter
Kartu jaringan yang sudah terdeteksi
Setelah kartu jaringan terdeteksi atau terinstal dengan benar maka langkah selanjutnya adalah setting protocol yang digunakan.
b) Pemilihan Protocol
Biasanya setelah melakukan instalasi kartu jaringan (LAN Card) dengan baik secara otomatis akan memasukkan protocol TCP/IP dikotak dialog tersebut namun apabila belum maka dapat dilakukan cara-cara berikut:
Pemilihan protocol untuk dapat melakukan pengalamatan IP Address dan subnet mask.
c) Pengisian IP Address dan Subnetmask
IP Address merupakan alamat komputer yang unik dalam sistem jaringan. Karena dalam sistem jarigan yang dituju adalah IP Address sehingga jika terjadi IP Address yang sama maka kedua komputer cross penggunaan alamat yang sama.
*Kelas Alamat IP Address
IP Address dikelompokkan menjadi lima kelas;
1.Kelas A,
2.Kelas B,
3.Kelas C,
4.Kelas D,
5.Kelas E.
Perbedaan pada tiap kelas tersebut adalah pada ukuran dan jumlahnya. IP Kelas A dipakai oleh sedikit jaringan, tetapi jaringan ini memiliki jumlah host yang banyak. Kelas C dipakai untuk banyak jaringan, tetapi jumlah host sedikit, Kelas D dan E tidak banyak digunakan. Setiap alamat IP terdiri dari dua field, yaitu:
•Field NetId; alamat jaringan logika dari subnet dimana komputer dihubungkan
•Field HostId; alamat device logical secara khusus digunakan untuk mengenali masing-masing host pada subnet.
Kelas A
Oktet pertamanya mempunyai nilai 0 sampai 127, dan pengalamatan Kelas A masing-masing dapat mendukung 16.77.214 host.
Kelas A hanya menggunakan octet pertama ID jaringan, tiga octet yang
tersisa disediakan untuk digunakan sebagai HostId.
Karakteristik Kelas A:
Bit pertama : 0
panjang NetlD : 8 bit
Panjang HostlD : 24 bit
Byte pertama : 0-127
Jumlah : 126 kelas A (0 dan 127 dicadangkan)
Range IP : 1.xxx.xxx.xxx sampai dengan 126.xxx.xxx.xxx
Jumlah IP : 16.777.214 IP Address pada tiap kelas A
Kelas B
Oktet pertamanya mempunyai nilai 128 sampai 191, dan pengalamatan Kelas B masing-masing dapat mendukung 65.532 host.
Karakteristik Kelas B:
2 Bit pertama : 10
panjang NetlD : 16 bit
Panjang HostlD : 16 bit
Byte pertama : 128-191
Jumlah : 16.384 kelas B
Range IP : 128.xxx.xxx sampai dengan 191.155.xxx.xxx
Jumlah IP : 65.532. IP Address pada tiap kelas B
Kelas C
Oktet pertamanya mempunyai nilai 192 sampai 223, dan pengalamatan Kelas B masing-masing dapat mendukung 256 host.
IP Addrress Kelas C sering digunakan untuk jaringan berskala kecil.
Karakteristik Kelas C:
3 Bit pertama : 110
Panjang NetlD : 24 bit
Panjang HostlD : 8 bit
Byte pertama : 192-223
Jumlah : 256 kelas B
Range IP : 192.0.0.xxx sampai dengan 223.255.255.xxx
Jumlah IP : 254 IP Address pada tiap kelas C
Subnetmask
Nilai subnetmask untuk memisahkan network id dengan host id. Subnetmask diperlukan oleh TCP/IP untuk menentukan apakah jaringan yang dimaksud adalah jaringan local atau non local. Network ID dan host ID di dalam IP address dibedakan oleh penggunaan subnet mask. Masing-masing subnet mask merupakan pola nomor 32-bit yang merupakan bit groups dari semua (1) yang menunjukkan network ID dan semua nol (0) menunjukkan host ID dari porsi IP address.
Tabel subnetmask
Untuk lebih mempermudah pengalamatan IP address lebih disarankan pemberian normor dilakukan dengan berurutan.
Dengan penomoran IP Address yang berurutan akan mempermudah dalam mengingat dan proses perawatannya.
d) Pemilihan Workgroup
Pemilihan workgroup untuk menentukan kelompok mana yang kita hubungai. Workgroup dapat juga disebut nama Jaringan yang ada jadi untuk masuk sistem harus menuju ke nama jaringan yang dituju apabila tidak maka juga tidak masuk dalam sistem jaringan tersebut.
Setelah selesai Konfigurasi konektifitas secara hardware dan software maka tindakan perbaikan boleh dibilang selesai tinggal melakukan pengujian saja. Komputer kemudian akan restart dan muncul kotak dialog untuk pengisian user name dan password.
Memeriksa, Menguji & Pembuatan Laporan
Hasil Pemeriksaan dan Perbaikan Konektifitas Jaringan pada
PC
Pemeriksaan merupakan tindakan untuk melakukan pengecekan ulang kembali dari proses paling awal yakni:
1) Memeriksa pemasangan kartu jaringan (LAN Card) dengan apakah
telah terpasang dengan baik atau tidak
2) Memeriksa Pemasangan konektor Kabel pada hub/switch atau
konektor lain tidak mengalami short atau open,
3) Pemasangan konektor tidak longgar
4) Setting dan konfigurasi kartu jaringan secara software telah benar sesuai dengan ketentuan jaringan sebelumnya baik dari instalasi driver kartu jaringan, Konfigurasi IP Address, Subnet mask dan Workgroup yang digunakan.
Pengujian merupakan tindakan untuk mengetahui kerja sistem jaringan yang telah kita perbaiki apakah sudah dapat mengenal komputer client lain dalam jaringan. Pengujian dapat dilakukan dengan berbagai cara. Cara pengujian IP Address dapat dilakukan dengan mudah dan memberikan informasi yang lengkap karena didalamnya memberikan informasi tentang jenis kartu jaringan yang digunakan, IP Address, Subnet mask dan kecepatan akses perbayte serta informasi yang hilang (lost) dalam pengiriman data. pembuatan laporan merupakan tindakan memberikan informasi tentang hal-hal yang telah dilakukan dalam perbaikan konektifitas jaringan. laporan yang diberikan harus mencakup seluruh jaringan dan sistem jaringan yang dilakukan perbaikan. hal ini untuk mempermudah pemeriksaan dan perawatan selanjutnya.
topologi Star
Topologi Star adalah topologi setiap node akan menuju node pusat/
sentral sebagai konselor. Aliran data akan menuju node pusat baru
menuju ke node tujuan.
Topologi ini banyak digunakan di berbagai tempat karena memudahkan
untuk menambah, megurangi dan mendeteksi kerusakan jaringan yang
ada. Panjang kabel tidak harus sesuai (matching). Kerugian terjadi pada
panjang kabel yang dapat menyebabkan (loss effect) karena hukum
konduksi, namun semua itu bisa diabaikan.
Karateristik topologi Star adalah:
a) Setiap node berkomunikasi langsung dengan central node, traffic
data mengalir dari node ke central node dan kembali lagi.
b) Mudah dikembangkan karena setiap node hanya memiliki kabel
yang langsung terhubung ke central node.
c) Keunggulan jika terjadi kerusakan pada salah satu node maka
hanya pada node tersebut yang terganggu tanpa mengganggu
jaringan lain
d) Dapat digunakan kabel lower karena hanya menghandle satu
traffic node dan biasanya menggunakan kabel UTP
Perlu kita ketahui peralatan yang di gunakan sama persis dengan peralatan yang dibutuhkan oleh topologi bus.Jadi disini saya tidak menjelaskan lagi.
Memperbaiki Konektifitas Jaringan pada PC
Perbaikan konektifitas merupakan tindakan untuk memperbaiki atau menghubungkan komputer client dengan komputer jaringan. Tindakan yang dilakukan adalah termasuk pemasangan dan konfigurasi ulang perangkat yang diganti. Pada pembahasan berikut akan membahas pada perbaikan konektifitas pada jaringan dengan Topologi Bus dan Topologi Star. Hal ini dilakukan untuk lebih memperdalam bahasan sesuai dengan kegiatan belajar yang pertama. Tindakan perbaikan konektifitas jaringan melalui beberapa tahap yaitu:
1) Pemasangan Kartu Jaringan (LAN Card) pada Motherboard
Pemasangan Kartu jaringan pada motherboar disesuaikan dengan kartu jaringan yang dimiliki apakah menggunakan model ISA atau PCI. Kartu jaringan model ISA tidak dapat dipasangkan pada slot PCI dan sebaliknya. Jadi pemasangan kartu jaringan harus sesuai dengan slot ekspansinya. Karena ukuran slot ekspansi yang tidak sama maka mempermudah dalam pemasangan sehingga tidak mungkin tertukar. Pemasangan kartu jaringan dapat dilakukan pada slot manapun selama slot tersebut tidak dipakai oleh komponen lain atau masih kosong. Karena apabila anda memindah komponen yang sudah ada maka saat menghidupkan komputer windows akan mendeteksi ulang pada seluruh komponen sehingga akan melakukan inisialisasi ulang ini terjadi pada windows 98, Windows 2000 dan windows XP.
2) Pemasangan Kabel pada Konektor
a) Pemasangan Kabel Coaxial dan Konektor BNC Pemasangan Kabel Coaxial dan konektor BNC harus dilakukan dengan hati-hati jangan sampai terjadi short atau hubung singkat karena dapat menyebabkan kabel yang kita buat membuat sistem jaringan menjadi down. Pengecekan apakah kabel tersebut dalam kondisi yang baik atau tidak putus ditengah juga harus dilakukan karena ini juga sebagai antisipasi supaya tidak terjadi kegagalan konektifitas. Pengecekan dapat dilakukan dengan multimeter pada kedua ujung apakah ada short atau putus tidak. Jika tidak ada maka dapat dilakukan penyambungan Kabel Coaxial pada konektor BNC. Setelah selesai penyambungan Kabel Coaxial pada konektor BNC harus di cek lagi apakah ada short atau putus dalam kabel tersebut dengan menggunkan multimeter.
b) Pemasangan Kabel UTP dan Konektor RJ 45
Pemasangan Kabel UTP dan Konektor RJ 45 untuk jaringan susunan kabel harus dilakukan standarisasi dengan tujuan untuk mempermudah dalam penambahan jaringan baru tanpa harus melihat susunan yang dipakai jika telah menggunakan standarisasi pengurutan kabel UTP ke konektor RJ 45.
Pengkabelan menggunakan Kabel UTP terdapat dua metode yaitu:
1. Kabel Lurus (Straight Cable)
Kabel lurus (Straight Cable) adalah sistem pengkabelan antara ujung satu dengan yang lainnya adalah sama. Kabel lurus (Straight Cable) digunakan untuk menghubungkan antar workstation (Client) dengan Hub/Switch.
Skema Pengkabelan Lurus adalah antara konektor 1 dengan konektor 2 sebagai berikut:
Pengawatan dalam Kabel Lurus (Straight Cable)
2. Kabel Silang (Crossover Cable)
Kabel Silang (Crossover Cable) adalah sistem pengkabelan antara ujung satu dengan yang lainnya saling disilangkan antar pengiriman (Transmiter) data dan penerima (Resiver) data. Kabel pengiriman data ujung satu akan diterima oleh penerima data pada ujung kedua begitupula sebaliknya penerima data satu merupakan pengirim data ujung kedua. Kabel Silang (Crossover Cable) digunakan untuk menghubungkan Hub/Switch dengan Hub/Switch atau antar dua komputer tanpa menggunakan hub.
Skema kabel silang (Crossover Cable )adalah antara konektor 1 dengan konektor 2 sebagai berikut:
Hubungan dalam Kabel Silang (Crossover Cable)
Pengiriman dan penerimaan data kabel silang (Crossover Cable) dari komputer ke komputer sebagai berikut:
Pengiriman dan Penerimaan Data pada Kabel Silang
(Crossover Cable)
3) Pemasangan Konektor pada sistem Jaringan
a) Pemasangan Kabel Coaxial dengan konektor BNC pada Jaringan dengan topologi Bus
Pemasangan Kabel Coaxial dengan konektor BNC pada Jaringan dengan topologi Bus yang menggunakan T-Connector dengan terminator 50 ohm pada ujung jaringan. Topologi bus menggunakan satu kabel yang kedua ujungnya ditutup dimana sepanjang kabel terdapat node-node.
b) Pemasangan Kabel UTP dengan Konektor RJ 45 pada Jaringan dengan Topologi Star
Pemasangan Kabel UTP dengan konektor RJ 45 pada Topologi Star adalah setiap node akan menuju node pusat/ sentral sebagai konselor. Aliran data akan menuju node pusat baru menuju ke node tujuan. Topologi ini banyak digunakan di berbagai tempat karena memudahankan untuk menambah, megurangi atau mendeteksi
kerusakan jaringan yang ada.
4) Seting konfigurasi (penginstalan driver kartu jaringan, pemilihan Protocol, Pengisian IP Address, subnet mask dan workgroup. Apabila secara hardware semua telah terpasang dengan baik maka langkah selanjutnya adalah konfigurasi secara software yang dapat dilakukan dengan cara:
a) Penginstallan Driver Kartu Jaringan (LAN Card)
Penginstalan driver dilakukan apabila kartu jaringan belum terdeteksi dikarenakan tidak suport Plug and Play (PnP). Hal ini disebabkan karena driver dari sistem operasi (98/Me) yang digunakan tidak ada sehingga memerlukan driver bawaan dari kartu jaringan tersebut. Cara yang dapat dilakukan adalah dengan cara: Klik start pada windows 98/me >> setting >> Control Panel,
a. Windows Control Panel;
b. Window Configurasi Kartu Jaringan Add Network Adapter
Kartu jaringan yang sudah terdeteksi
Setelah kartu jaringan terdeteksi atau terinstal dengan benar maka langkah selanjutnya adalah setting protocol yang digunakan.
b) Pemilihan Protocol
Biasanya setelah melakukan instalasi kartu jaringan (LAN Card) dengan baik secara otomatis akan memasukkan protocol TCP/IP dikotak dialog tersebut namun apabila belum maka dapat dilakukan cara-cara berikut:
Pemilihan protocol untuk dapat melakukan pengalamatan IP Address dan subnet mask.
c) Pengisian IP Address dan Subnetmask
IP Address merupakan alamat komputer yang unik dalam sistem jaringan. Karena dalam sistem jarigan yang dituju adalah IP Address sehingga jika terjadi IP Address yang sama maka kedua komputer cross penggunaan alamat yang sama.
*Kelas Alamat IP Address
IP Address dikelompokkan menjadi lima kelas;
1.Kelas A,
2.Kelas B,
3.Kelas C,
4.Kelas D,
5.Kelas E.
Perbedaan pada tiap kelas tersebut adalah pada ukuran dan jumlahnya. IP Kelas A dipakai oleh sedikit jaringan, tetapi jaringan ini memiliki jumlah host yang banyak. Kelas C dipakai untuk banyak jaringan, tetapi jumlah host sedikit, Kelas D dan E tidak banyak digunakan. Setiap alamat IP terdiri dari dua field, yaitu:
•Field NetId; alamat jaringan logika dari subnet dimana komputer dihubungkan
•Field HostId; alamat device logical secara khusus digunakan untuk mengenali masing-masing host pada subnet.
Kelas A
Oktet pertamanya mempunyai nilai 0 sampai 127, dan pengalamatan Kelas A masing-masing dapat mendukung 16.77.214 host.
Kelas A hanya menggunakan octet pertama ID jaringan, tiga octet yang
tersisa disediakan untuk digunakan sebagai HostId.
Karakteristik Kelas A:
Bit pertama : 0
panjang NetlD : 8 bit
Panjang HostlD : 24 bit
Byte pertama : 0-127
Jumlah : 126 kelas A (0 dan 127 dicadangkan)
Range IP : 1.xxx.xxx.xxx sampai dengan 126.xxx.xxx.xxx
Jumlah IP : 16.777.214 IP Address pada tiap kelas A
Kelas B
Oktet pertamanya mempunyai nilai 128 sampai 191, dan pengalamatan Kelas B masing-masing dapat mendukung 65.532 host.
Karakteristik Kelas B:
2 Bit pertama : 10
panjang NetlD : 16 bit
Panjang HostlD : 16 bit
Byte pertama : 128-191
Jumlah : 16.384 kelas B
Range IP : 128.xxx.xxx sampai dengan 191.155.xxx.xxx
Jumlah IP : 65.532. IP Address pada tiap kelas B
Kelas C
Oktet pertamanya mempunyai nilai 192 sampai 223, dan pengalamatan Kelas B masing-masing dapat mendukung 256 host.
IP Addrress Kelas C sering digunakan untuk jaringan berskala kecil.
Karakteristik Kelas C:
3 Bit pertama : 110
Panjang NetlD : 24 bit
Panjang HostlD : 8 bit
Byte pertama : 192-223
Jumlah : 256 kelas B
Range IP : 192.0.0.xxx sampai dengan 223.255.255.xxx
Jumlah IP : 254 IP Address pada tiap kelas C
Subnetmask
Nilai subnetmask untuk memisahkan network id dengan host id. Subnetmask diperlukan oleh TCP/IP untuk menentukan apakah jaringan yang dimaksud adalah jaringan local atau non local. Network ID dan host ID di dalam IP address dibedakan oleh penggunaan subnet mask. Masing-masing subnet mask merupakan pola nomor 32-bit yang merupakan bit groups dari semua (1) yang menunjukkan network ID dan semua nol (0) menunjukkan host ID dari porsi IP address.
Tabel subnetmask
Untuk lebih mempermudah pengalamatan IP address lebih disarankan pemberian normor dilakukan dengan berurutan.
Dengan penomoran IP Address yang berurutan akan mempermudah dalam mengingat dan proses perawatannya.
d) Pemilihan Workgroup
Pemilihan workgroup untuk menentukan kelompok mana yang kita hubungai. Workgroup dapat juga disebut nama Jaringan yang ada jadi untuk masuk sistem harus menuju ke nama jaringan yang dituju apabila tidak maka juga tidak masuk dalam sistem jaringan tersebut.
Setelah selesai Konfigurasi konektifitas secara hardware dan software maka tindakan perbaikan boleh dibilang selesai tinggal melakukan pengujian saja. Komputer kemudian akan restart dan muncul kotak dialog untuk pengisian user name dan password.
Memeriksa, Menguji & Pembuatan Laporan
Hasil Pemeriksaan dan Perbaikan Konektifitas Jaringan pada
PC
Pemeriksaan merupakan tindakan untuk melakukan pengecekan ulang kembali dari proses paling awal yakni:
1) Memeriksa pemasangan kartu jaringan (LAN Card) dengan apakah
telah terpasang dengan baik atau tidak
2) Memeriksa Pemasangan konektor Kabel pada hub/switch atau
konektor lain tidak mengalami short atau open,
3) Pemasangan konektor tidak longgar
4) Setting dan konfigurasi kartu jaringan secara software telah benar sesuai dengan ketentuan jaringan sebelumnya baik dari instalasi driver kartu jaringan, Konfigurasi IP Address, Subnet mask dan Workgroup yang digunakan.
Pengujian merupakan tindakan untuk mengetahui kerja sistem jaringan yang telah kita perbaiki apakah sudah dapat mengenal komputer client lain dalam jaringan. Pengujian dapat dilakukan dengan berbagai cara. Cara pengujian IP Address dapat dilakukan dengan mudah dan memberikan informasi yang lengkap karena didalamnya memberikan informasi tentang jenis kartu jaringan yang digunakan, IP Address, Subnet mask dan kecepatan akses perbayte serta informasi yang hilang (lost) dalam pengiriman data. pembuatan laporan merupakan tindakan memberikan informasi tentang hal-hal yang telah dilakukan dalam perbaikan konektifitas jaringan. laporan yang diberikan harus mencakup seluruh jaringan dan sistem jaringan yang dilakukan perbaikan. hal ini untuk mempermudah pemeriksaan dan perawatan selanjutnya.
15. Sebutkan peralatan atau
bahan yang dibutuhkan untuk membuat jaringan computer.
jawaban :
jawaban :
ALAT DAN BAHAN JARINGAN KOMPUTER
1) Personal
Komputer (PC)
Tipe personal computer yang digunakan di dalam jaringan
akan sangat menentukan unjuk kerja dari jaringan tersebut. Komputer dengan
unjuk kerja tinggi akan mampu mengirim dan mengakses data dalam jaringan dengan
cepat.
2) Hub
atau switch
Merupakan alat yang digunakan untuk memyatukan
kabel-kabel dari beberapa client untuk menyambungkan ke server.
3) Repeater
Repeater adalah alat yang digunakan untuk memperkuat
sinyal yang lemah karena melalui kabel yang panjang.
4) Router
Router merupakan alat yang mampu mengirimkan data dari
jaringan satu ke jaringan lain yang berbeda.
5) Modem
Modem adalah singkatan dari modulator demodulator. Modem
ini berfungsi untuk mengubah sinyal digital computer menjadi sinyal analog yang
dapat di kirim lewat jaringan telephon atau sebaliknya.
6)
Ada dua jenis modem yaitu :
Modem Internal adalah modem yang di pasang langsung ke mainboard
computer. Keuntungan menggunakan modem internal adalah harga lebih murah tetapi
kesulitannya untuk memasangnya dan memindahkannya harus membongkar
casing(computer).
Modem
eksternal adalah modem yang terpisah
dengan computer. Keuntungan pengguna modem eksternal adalah pemasangannya lebih
gampang. Kelemahannya yaitu harganya lebih mahal.
7 ) Tester
Tester merupakan suatu alat yang berfungsi untuk mengetes
kabel atau konektor agar dapat membuat suatu jaringan.
7) Kabel
UTP
Adalah alat penghubung computer satu dengan computer lain
sehingga terbentuk suatu jaringan.
Macam-macam jenis kabel : UTP,STP,COAXIAL, dll.
8) Konektor
RJ 45
Konektor RJ 45 adalah alat konektor yang di pasang di
setiap ujung kabel UTP yang menghubungkan antar computer,hub maupun switch.
9) UPS
Adalah alat yang berfungsi sebagai back up tegangan alat
listrik sekaligus menstabilkan tegangan.
a.
Printer
Adalah alat untuk mencetak suatu dokumen\data yang telah
di ketik
10)
Sistem Koneksi Dalam Jaringan
Dalam jaringan computer di kenal system koneksi antar
computer antara lain:
a.
Peer to peer
i.
Peer to peer
adalah jaringan computer dimana setiap host dapat mrnjadi server dan juga
menjadi client secara bersamaan. Peer to peer digunakan ubtuk jaringan kecil
yang hanya terdiri beberapa computer.
b.
Client -
Server
i.
Client –
server adalah jaringan dengan computer yang didedikasikan khusus sebagai
server. Dalam jaringan ini ada computer yang berfungsi sebagai administrator
ada yang bertindak sebagai pengguna layanan jaringan yang disebut client.
11) Lan
card
Lan card adalah kartu jaringan yang di pasang di setiap
computer server\work station.
thanK`s ya buat informasinya, ini sangat bermanfaat bagi saya. ;D
BalasHapus